Back

Rupiah Indonesia Melemah ke 15.793 Jelang Pilpres AS, Tunggu PDB Indonesia Besok

  • USD/IDR dibuka melemah di 15.689, namun saat ini para pembeli telah membawanya lebih tinggi ke 15.793.
  • BI akan merilis PDB Indonesia untuk Kuartal 3 besok, angka per kuartal diharapkan melemah ke 1,6%.
  • NFP AS yang dilapokan pada hari Jumat pekan lalu mencatatkan angka yang sangat lemah di 12.000.

Pada perdagangan di hari Senin, pasangan mata uang USD/IDR dibuka lebih rendah di 15.689, yang terseret oleh pelemahan Greenback setelah NFP AS mencatatkan angka yang jauh lebih rendah dari estimasi pasar. Namun, pada saat berita ini ditulis, pasangan mata uang tersebut tengah melakukan koreksi ke arah atas hingga mencapai 15.793 menjelang Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) AS, keputusan suku bunga The Fed, PDB Indonesia dan Kepercayaan Konsumen Indonesia pekan ini.

Besok, Bank Indonesia (BI) akan merilis data Tingkat Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) per kuartal di Kuartal 3, pasar memprakirakan penurunan ke 1,6% dari 3,79% pada kuartal sebelumnya. Selain itu, pertumbuhan PDB per tahun untuk Kuartal 3 diprakirakan melemah sedikit ke 5% dari 5,05%.

Pada hari Jumat pekan lalu, Nonfarm Payrolls (NFP) AS bulan Oktober mencatatkan angka 12.000 pada bulan Oktober. Angka ini merupakan kenaikan terkecil sejak Desember 2020 seperti yang dilaporkan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS (Bureau of Labor Statistics/BLS). Angka ini jauh lebih rendah dari angka sebelumnya dan konsensus, yang masing-masing tercatat di 223.000 (direvisi dari 254.000) dan 113.000. Tingkat Pengangguran tetap bertahan di 4,1%, sesuai dengan estimasi.

Indeks Dolar AS (DXY) anjlok pada hari Senin ini dengan mencapai 103,72, setelah sempat merosot ke sekitar 103,70 mengikuti rilis NFP dan ditutup lebih tinggi di 104,31 karena para pembeli tetap bertahan. Namun, pada hari ini, tampaknya para penjual di sesi perdagangan Asia mulai mengambil alih.

Setelah rilis NFP, pasar masih mengharapkan Federal Reserve AS (The Fed) untuk memangkas suku bunga kebijakan sebesar 25 bp pada pertemuan bulan November. Alat FedWatch CME menunjukkan probabilitasnya sekitar 98%. 

Indikator Ekonomi

Nonfarm Payroll (NFP)

Rilis Nonfarm Payrolls menyajikan jumlah pekerjaan baru yang diciptakan di AS selama bulan sebelumnya di semua bisnis non pertanian; dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS). Perubahan bulanan dalam payrolls bisa sangat fluktuatif. Angka tersebut juga tunduk pada tinjauan yang kuat, yang juga dapat memicu volatilitas di bursa Forex. Secara umum, pembacaan yang tinggi dipandang sebagai bullish bagi Dolar AS (USD), sementara pembacaan yang rendah dipandang sebagai bearish, meskipun tinjauan bulan sebelumnya dan Tingkat Pengangguran sama relevannya dengan angka utama. Oleh karena itu, reaksi pasar bergantung pada bagaimana pasar menilai semua data yang terkandung dalam laporan BLS secara keseluruhan.

Baca lebih lanjut

Rilis terakhir: Jum Nov 01, 2024 12:30 GMT (19:30 WIB)

Frekuensi: Bulanan

Aktual: 12Rb

Konsensus: 113Rb

Sebelumnya: 254Rb

Sumber: US Bureau of Labor Statistics

Laporan pekerjaan bulanan Amerika dianggap sebagai indikator ekonomi paling penting bagi pedagang valas. Dirilis pada hari Jumat pertama setelah bulan yang dilaporkan, perubahan jumlah posisi berkorelasi erat dengan kinerja ekonomi secara keseluruhan dan dipantau oleh pembuat kebijakan. Pekerjaan penuh adalah salah satu mandat Federal Reserve dan mempertimbangkan perkembangan di pasar tenaga kerja saat menetapkan kebijakannya, sehingga berdampak pada mata uang. Meskipun beberapa indikator utama membentuk perkiraan, Nonfarm Payrolls cenderung mengejutkan pasar dan memicu volatilitas yang substansial. Angka aktual yang mengalahkan konsensus cenderung membuat USD bullish.


 

GBP/USD Menarik Beberapa Pembeli di Atas 1,2950, Pemilihan Presiden AS Membayangi

Pasangan mata uang GBP/USD melonjak mendekati 1,2970 terhadap Greenback yang lebih lemah selama jam perdagangan sesi Asia pada hari Senin. Dolar AS (USD) masih berada di bawah tekanan jual setelah data Nonfarm Payrolls (NFP) AS yang lebih lemah untuk bulan Oktober, yang memberikan dukungan pada pasangan mata uang utama.
Baca lagi Previous

Harga Emas Menguat di Tengah Ketidakpastian Pemilihan Presiden AS

Harga Emas (XAU/USD) diperdagangkan di wilayah positif pada hari Senin. Risiko pemilihan presiden AS dan ketegangan geopolitik Timur Tengah yang sedang berlangsung kemungkinan besar akan mendukung logam mulia, aset safe haven tradisional, dalam waktu dekat. Meskipun demikian, permintaan Greenback yang baru dan imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi dapat membatasi kenaikan harga Emas karena imbal hasil yang lebih tinggi membuat aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas batangan menjadi kur
Baca lagi Next